Laba Bersih BCA per Tahun (2018-2022)


PT Bank Central Asia Tbk (BCA) beserta entitas anak membukukan laba bersih Rp 40,7 triliun per tahun 2022.

Capaian tersebut meningkat 29,6% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir seperti terlihat pada grafik.

Selama periode 2018-2022 laba bersih emiten berkode BBCA ini terus naik, kecuali pada 2020. Di tahun awal pandemi tersebut laba bersih BCA sempat terkontraksi 4,98% (yoy). Namun, jika dilihat secara kumulatif, dalam lima tahun belakangan laba bersihnya sudah tumbuh 57,65%.

Adapun pencapaian laba BCA pada 2022 ditopang permintaan kredit korporasi yang naik 12,5% (yoy) menjadi Rp 322,2 triliun, serta kredit komersial dan usaha kecil menengah (UKM) yang naik 10,1% (yoy) menjadi Rp 210,2 triliun.

Kemudian kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 11,0% (yoy) menjadi Rp 108,3 triliun, kredit kendaraan bermotor (KKB) naik 13,6% (yoy) menjadi Rp 46,1 triliun, saldo outstanding kartu kredit tumbuh 13,4% (yoy) menjadi Rp 13,8 triliun, dan total portofolio kredit konsumer naik 11,7% (yoy) menjadi Rp 171,3 triliun.

Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 11,7% (yoy) menjadi Rp 711,3 triliun pada akhir 2022, dengan rasio loan at risk (LAR) 10% dan rasio non-performing loan (NPL) 1,7%. Angka LAR dan NPL tersebut lebih rendah dibanding 2021.

Pada 2022 total dana pihak ketiga BCA tumbuh 6,5% (yoy) menjadi Rp 1.040 triliun, sehingga total aset BCA terkerek naik 7,0% (yoy) menjadi Rp 1.315 triliun.

  • 469
  • 0